Teknologi cloud computing yang tengah menjadi tren global kini mulai mendapat perhatian serius di kalangan industri telematika Indonesia. Ada sejumlah alasan mengapa Indonesia harus mempersiapkan diri menyambut era 'komputasi awan' ini.
Menurut hasil kajian Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat Informasi (LPPMI), industri di Indonesia cukup antusias menyikapi tren cloud computing. Setidaknya itu yang tergambar dari hasil sampel kajian terhadap 100 perusahaan di Indonesia yang bergerak di industri teknologi informasi dan komunikasi (TIK), aktivitas profesional, sosial, serta kesehatan.
"Mayoritas responden menganggap bahwa cloud computing bermanfaat dalam hal fleksibilitas dan mengurangi biaya dalam perspektif bisnis, serta menawarkan alokasi sumber daya yang dinamis berdasarkan perspektif teknis," terang Direktur LPPMI, Kamilov Sagala di acara Indonesian Cloud Forum: Welcoming the Cloud Era, di Upperroom, Wisma Nusantara, Jakarta, Rabu (25/5/2011).
Dalam hasil survei yang dilakukan LPPMI disebutkan, sebanyak 62,5 persen organisasi yang ada akan menggunakan teknologi ini, meski ada juga yang berkeinginan untuk membentuk organisasi baru maupun meng-outsource implementasi cloud computing pada pihak ketiga yang masing-masing presentasenya berjumlah 18,75 persen.
Kajian LPPMI ini juga menyebutkan ada beberapa masalah yang akan dihadapi jika responden akan menggunakan pihak ketiga dalam penyediaan cloud computing. Namun prioritas responden untuk dimasukkan dalam kontrak kerja sama yang diantarnya adalah Network security requirement sebesar 16,66 persen, Service level agreements 15,38 persen, Quality of service guarantee (14,10 persen), Auditing activities and certification (14,10 persen).
"Dari hasil analisis data kami, mayoritas perusahaan maupun kantor pemerintahan belum mendedikasikan pekerja yang khusus menangani cloud computing," tandas Kamilov.
Survei LPPMI ini sendiri melibatkan perusahaan regional (18,75 persen), nasional (31,25 persen), dan berskala global (50 persen) dengan rata-rata jumlah karyawan 101-500 orang (37,5 persen)
(okezone.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar