Modernisator Speaker Forum membahas mengenai mempromosikan daya saing nasional Indonesia sebagai upaya mencapai visi Indonesia tahun 2025, dimana acara ini bekerja sama dengan Badan Koordinasi Penanaman Modal Republik Indonesia (BKPM), Modernisator dan Microsoft. Forum ini menaruh perhatian pentingnya memacu daya saing nasional Indonesia untuk bergerak menuju perdagangan bebas (13/6).
Indonesia saat ini menduduki peringkat ke-44 dari 139 berdasarkan laporan World Economic Forum dalam The Global Competitiveness Report 2010-2011, dengan kesuksesan yang didorong oleh lingkungan ekonomi makro yang sehat dan peningkatan indikator pendidikan. Peran Industri ICT sebagai pendorong penting dari pertumbuhan dan daya saing akan membuka peluang besar bagi kemajuan dan akan membantu Indonesia berubah menjadi masyarakat berbasis pengetahuan dengan kemajuan ekonomi yang didorong inovasi.
Inovasi merupakan kata kunci dan kapasitas untuk inovasi di Asia Pasifik yang telah berkembang pesat. Sebagai penggerak pertumbuhan ekonomi, sangat penting bagi Indonesia untuk memiliki agenda nasional yang jelas, dimana peran pemerintah dalam menempatkan ICT dalam meraih visi untuk tahun 2025.
Sesuai dengan Agenda Nasional, Indonesia berencana untuk mencapai visi tahun 2025 dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM). Saat ini merupakan tahap kedua RPJM, yaitu menetapkan penataan kembali kemajemukan Indonesia, meningkatkan kualitas sumber daya manusia, peningkatan kapasitas dan teknologi dan memperkuat daya saing ekonom. Setelah lingkungan ekonomi makro ditetapkan sebagai dasar yang kuat bagi pertumbuhan ekonomi, manfaat teknologi untuk usaha kecil dan menengah serta perusahaan pun menjadi semakin jelas.
Pemerintah saat ini mengambil keuntungan dari perkembangan teknologi untuk memberikan layanan serta informasi dengan lebih efisien, transparan dan kolaboratif , baik dari internet dan perangkat mobile yang inovatif hingga jejaring sosial dan cloud computing. Evolusi teknologi ini didorong oleh keinginan kuat dalam hal keterbukaan yang datang berdasarkan fakta bahwa dunia bisnis dan pemerintah kini memiliki kebutuhan yang beragam dan kompleks, dimana tidak ada satu pun perusahaan TI yang dapat mengatasinya sendiri.
Indonesia memiliki kesempatan besar untuk terus memajukan local software economy dengan meningkatkan HKI (Hak Kekayaan Intelektual) yang telah mendorong sektor kreasi lokal. Tanpa diragukan, dengan lingkungan HKI yang positif, hal ini akan menempatkan Indonesia di posisi yang baik dalam memajukan investasi dan menarik lebih banyak lagi investasi asing. Sebagai contoh utama dari sebuah negara di kawasan Asia Pasifik, Indonesia saat ini sedang mengambil langkah untuk mengatasi masalah HKI. Konvensi Nasional mengenai HKI yang diadakan di Istana Negara untuk memperingati hari kekayaan intelektual dunia bertujuan untuk mendorong masyarakat Indonesia agar menghargai kekayaan intelektual dan mempromosikan inovasi dalam upaya meningkatkan pertumbuhan ekonomi negara.
(sumber)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar